English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Minggu, 12 Mei 2013

Harmoni Pertanian Organik Indonesia


Model pertanian saat ini masih jauh dari kata ideal. Kondisi tersebut menyebabkan potensi yang dimiliki oleh bangsa ini belum bisa terkelola dengan optimal. Masih banyak sumber daya alam yang tetap tertimbun dengan rapi menunggu anak bangsa ini sadar akan potensi yang dimiliki oleh bangsanya.

Pemerintah sebagai salah satu subjek yang bertanggung jawab terhadap kondisi negeri ini nampaknya masih terlalu sulit untuk menyadari apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh rakyatnya. “Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat” seolah hanya menjadi angan-angan yang tidak pernah terwujud, sehingga kedaulatan bangsa ini mulai dipertanyakan oleh rakyatnya.

Indonesia yang sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai petani ternyata teknologi pertaniannya masih jauh tertinggal dengan negara-negara lain. Program-program yang dicanangkan oleh pemerintah kebanyakan belum bisa menyentuh langsung target sasarannya yaitu petani. Hal itu dapat dikarenakan masih ada jurang lebar yang memisahkan antara pemerintah dengan petani. Oleh karena itu, dibutuhkan penghubung diantara keduanya yaitu pendampingan secara nyata.

Akademisi, praktisi (pendamping), dan petani perlu bersinergi untuk mewujudkan pertanian Indonesia yang unggul. Hal itu juga yang tengah dilakukan oleh KOMPOS Sentausa yang pada 28 April 2013 berkesempatan mendapat kunjungan dari Dr. Ir. Didit Herawan, M.B.A. Ketua LKPM Universitas Bakrie Jakarta yang harapannya dapat menjadi awal mula sinergisitas pertanian organik Indonesia dalam hal ini adalah pemanfaatan teknologi aquakultur dengan Miracle Green Probiotik System yang memiliki semangat untuk mewujudkan  healthy grow, healthy environment, dan healthy people. Banyak kebuntuan yang ditemui baik oleh akademisi maupun petani sebagai pelaku dalam sistem pertanian yang ada, sehingga sinergisitas berbagai pihak yang berkepentingan mutlak diperlukan agar dapat tercapai harmoni pertanian Indonesia.

Awal hubungan mesra antara akademisi, praktisi, dan petani

Diskusi singkat dan padat potensi martabat petani utnuk menghasilkan healthy product secara berkesinambungan 

Wujud nyata kebaikan dari Miracle Green Probiotik Organik

Hal yang perlu disadari oleh semua pihak adalah kolaborasi dapat terwujud apabila ada konstribusi yang berimbang dari semua pihak. Dalam hal ini akademisi harus mau membagi perkembangan iptek yang terus berkembang dan bersedia turun langsung untuk melihat fakta dilapangan dalam bentuk pendampingan nyata, sementara itu petani harus menjadi subjek yang bertanggung jawab dan bermartabat dalam menjalankan sistem pertanian yang ada. Together We Can!!!

0 komentar:

Posting Komentar